Jumat, 02 Desember 2016

Market Intelegence,Turbo Marketting,Mega Marketing



Apa yang dimaksud dengan kegiatan market intelligence?
Kegiatan market intelligence merupakan kegiatan yang lebih banyak dilakukan oleh tim terlatih untuk mendapatkan informasi, digunakan untuk menyelesaikan segala perkara yang berhubungan dengan rencana dan strategi pemasaran. Informasi itu dikumpulkan, diuji, dipecahkan, dijelaskan, dan ditafsirkan berhubungan dengan situasi dan kondisi pesaing, serta berusaha mengamankan rahasia-rahasia khusus yang berkaitan dengan perusahaan.
Kegiatan market Intelligence tentunya dilakukan oleh orang-orang terlatih yang bisa melakukan penyamaran, sehingga objek yang dimintai informasi tidak merasakan jika sedang disatroni seorang market intelligence. Seorang market intelligence juga mengetahui sumber-sumber informasi dan memanfaatkan segala hal sebagai sumber informasi. Sambungan telepon hingga tong sampah pun bisa dimanfaatkan sebagai sumber informasi dalam kegiatan ini. Kendala yang krusial adalah kebutuhan SDM dalam melakukan aktivitas ini—sebab memang tidak ada sekolah khusus soal ini, kendala biaya, prototype program market intelligence itu sendiri, dan adanya anggapan departemen ini seolah masih kurang penting dibanding dengan departemen sales dan marketing. Meskipun kenyataan sebenarnya, market intelligence adalah bagian dari sales dan marketing. Menurut saya kegiatan market intelligence bagi perusahaan  sangat penting, sebab tanpa market intelligence perusahaan seolah-olah memasarkan produk di dalam kegelapan. Sudah banyak perusahaan mengalami kegagalan dalam memasarkan produk-produk barunya hanya karena kurang banyak menggali, mengetahui, dan menyentuh bagian paling mendasar, yaitu informasi tren produk dan perilaku konsumen, juga kegiatan yang dilakukan oleh para pesaingnya.

     Turbo marketing
Konsep turbo marketing ini diperkenalkan oleh Philip kotler lewat artikelnya dalam The journal of business strategy, bulan September / oktober 1991 dengan judul “turbo marketing through compression”. Konsep turbo marketing ini merupakan perkembangan terakhir dari gejala pemasaran yang menghendaki layanan tercepat buat konsumen. Kecepatan layanan merupakan tuntutan konsumen masa kini, sejalan dengan meningkatnya suasana globalisasi disegala bidang kehidupan dan dunia makin transparan, tidak ada lagi batas antara Negara-negara, waktu dari jam berjalan sangat cepat. Kecepatan merupakan kekhasan untuk zaman ini.Zaman ini adalah zaman serba cepat, maka dalam situasi ekonomi yang turbulen dan tak pasti sekalipun, butuh strategi, turbo marketing. Mengupas cara-cara memasarkan dan menanggapi keinginan pelanggan sehingga ia dekat dengan kita. Kecepatan merspons adalah kunci untuk menangguk hasil. Nilai-nilai turbo ini pantas diterapkan dalam kiprah apapun, termasuk dalam hidup dan bisnis. Apalagi di abad ini telah terlihat tanda-tanda yang mengarah ke strategi cepat. Menjadi keharusan bahwa lebih cepat daripada pesaing merupakan unsur penting dalam memproduksi, melayani, memasarkan, dan mengirim produk. Itulah Turbo Marketing.

 Mega marketing
  Konsep mega marketing muncul sebagai jawaban atas perkembangan situasi yg dihadapi. Konsep baru muncul karena konsep yg ada dirasakan kurang mampu dan kurang tepat untuk mengatasi dan menjawab tantangan yg timbul sebagai konsekuensi dari adanya perubahan. Selanjutnya adalah yg paling penting bagaimana penerapan agar bermanfaat penerapan yg dimaskud tentunya dikaitkan dengan situasi di Indonesia dewasa ini serta sejauh mana antisipasi terhadap perubahan menjelang abad 21. Mega marketing sebagai suatu konsep dikemukakan oleh Philip Kotler dari North Western University 14 Sept 1984. Selama ini para pemasar atau marketer biasanya hanya memperhatikan faktor3 ekonomis dan rasional dan mengabaikan untuk mempelajari masalah2 polotik dalam aktivitasnya karena secara logis seseorang yg mempelajari manajemen pemasaran tidak menganggap perlu mempelajarai ilmu politik padahal tidak sedikit keberhasilan/kegagalan pemasaran suatu periode sangat dipengaruhi oleh factor politik. Karena konsep pemasaran tradisionail terlalu terbatas pemanfaatannya. Dan terlihat sudah tidak dapat lagi diterapkan sebagai konsep yg tepat pada sebagian perusahaan dari berbagai industry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar