Rabu, 07 Desember 2016

Pasar



·       Pasar Persaingan Sempurna dan Tidak Sempurna
Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar. Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat “penerima harga” (price taker). Kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan sebuah garis horizontal pada tingkat harga yang berlaku di pasar. Kuantitas output ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR = MC.
Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga dapat naik, tetap atau turun tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang bersangkutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 

·       Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar atau industri yang terdiri dari produsen-produsen yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu mengendalikan harga output di pasar. Terdapat tiga model umum di pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik dan oligopoli.
Pasar monopoli merupakan industri yang terdiri dari satu perusahaan di mana terdapat hambatan bagi perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar. Beberapa hambatan masuk berupa waralaba pemerintah, paten, skala ekonomi dan keunggulan biaya lain, kepemilikan atas faktor produksi yang langka.
Persaingan monopolistik merupakan industri yang memiliki banyak produsen di mana perusahaan pesaing bebas memasuki industri dan perusahaan-perusahaan mendiferensiasikan produk mereka. Diferensiasi produk dimaksudkan untuk memenuhi keinginan konsumen, membangun reputasi atas produk yang dihasilkan dan memberikan pelayanan yang baik.
Oligopoli adalah industri dengan sejumlah kecil perusahaan yang masing-masing cukup mampu untuk mempengaruhi harga pasar dari output yang dihasilkannya. Selain memiliki banyak bentuk dalam pasar oligopoli terdapat juga empat model yang umum dikenal yaitu model kolusi, model Cournot, model kurva permintaan yang patah dan model kepemimpinan harga.
Diskriminasi harga merupakan penetapan harga yang berbeda untuk pembeli barang yang sama atau penetapan harga di mana perbandingan antara harga dan biaya marjinal berbeda di antara para pembeli. Diskriminasi harga dibedakan menjadi tiga yaitu diskriminasi harga derajat ketiga, diskriminasi harga derajat kedua dan diskriminasi harga derajat pertama. 

·       Harga Pasar (Harga Keseimbangan)
a   a)      Pengertian harga
Harga keseimbangan adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran yang disebut equilibrium price.

b    b)      Macam-macam harga
     1)  Harga jual, yaitu harga yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan harga pokok dengan laba yang diinginkan.
     2)  Harga pokok, yaitu harga keseluruhan biaya produksi yang dipergunakan untuk memproduksi suatu barang dengan ditambah biaya lain-lain.
     3)  Harga objektif/harga pasar, yaitu harga yang telah disepakati antara penjual dan pembeli di dalam pasar.
     4)  Harga subjektif, yaitu tafsiran harga barang oleh perorangan terhadap barang yang akan dibeli.
      5)  Harga minimum, yaitu harga yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi para produsen/petani penghasil.
     6)  Harga maksimum, yaitu harga yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi konsumen/pembeli.



c   c)      Proses terbentuknya harga pasar
Harga pasar adalah harga yang terbentuk melalui proses interaksi antara penjual dan pembeli melalui proses tawar-menawar. Dan proses tawar-menawar dapat terjadi:

    1)  Apabila harga terlalu tinggi, jumlah yang diminta akan rendah, sedangkan jumlah yang ditawarkan akan tinggi. Akibatnya muncul dorongan untuk menurunkan harga.
    2)  Apabila harga terlalu rendah, jumlah yang diminta akan tinggi, sedangkan jumlah yang ditawarkan akan rendah. Akibatnya muncul dorongan untuk menaikkan harga.
Kedua proses di atas (kekuatan permintaan dan penawaran) akan berlangsung terus sampai diperoleh tingkat harga di mana jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Harga tersebut dinamakan harga keseimbangan (equilibrium price).
Untuk memahami harga keseimbangan lewat tabel dan kurva berikut:
Harga buah apel/kg
Jumlah yang diminta
Jumlah yang ditawarkan
Rp 1.500,00
4.000
1.000
Rp 3.500,00
3.500
1.500
Rp 5.500,00
3.000
2.000
Rp 7.500,00
2.500
2.500
Rp 9.500,00
2.000
3.000
Rp 11.500,00
1.500
3.500
Rp 13.500,00
1.000
4.000
Dari tabel di atas dapat dibuat kurva keseimbangan harga sebagai berikut:

Keterangan:
  1)  Harga keseimbangan terjadi pada harga Rp 7.500,00. Pada harga tersebut jumlah buah apel yang diminta = ditawar yaitu sebesar 2.500 buah apel. Angka 2.500 merupakan jumlah keseimbangan.
  2)  Bila harga di atas harga keseimbangan, misalnya Rp 9.500,00 penjual menawarkan apel sebanyak 3.000 buah, sedang pembeli hanya meminta sebanyak 2.000 buah. Hal ini terjadi kelebihan penawaran sebesar 1.000 buah. Kelebihan penawaran ini disebut dengan excess supply.
  3)  Bila harga berada di bawah harga keseimbangan, misalnya Rp 5.500,00 maka jumlah apel yang diminta sebesar 3.000 buah. Akan tetapi penjual hanya menawarkan bukunya sebanyak 2.000 buah. Keadaan ini terjadi kelebihan permintaan sebesar 1.000 buah. Kelebihan permintaan ini disebut excess demand atau shortage.

d   d)     Peranan harga pasar dalam perekonomian
  1)  Menunjukkan perubahan kebutuhan masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka harga akan meningkat.
  2)  Menggerakkan pengusaha untuk bereaksi terhadap perubahan permintaan. Jika harga suatu barang dan jasa meningkat, pengusaha akan bergerak untuk mengetahui pola konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa yang bersangkutan.
  3)  Mempengaruhi jenis dan jumlah faktor produksi yang harus disediakan. Faktor produksi seperti modal dan tenaga kerja akan banyak digunakan untuk bidang usaha yang menghasilkan barang dan jasa berharga tinggi atau yang menghasilkan laba besar.
  4)  Membantu menentukan penawaran. Berdasarkan besarnya kenaikan harga dapat diperkirakan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.

Jumat, 02 Desember 2016

Market Intelegence,Turbo Marketting,Mega Marketing



Apa yang dimaksud dengan kegiatan market intelligence?
Kegiatan market intelligence merupakan kegiatan yang lebih banyak dilakukan oleh tim terlatih untuk mendapatkan informasi, digunakan untuk menyelesaikan segala perkara yang berhubungan dengan rencana dan strategi pemasaran. Informasi itu dikumpulkan, diuji, dipecahkan, dijelaskan, dan ditafsirkan berhubungan dengan situasi dan kondisi pesaing, serta berusaha mengamankan rahasia-rahasia khusus yang berkaitan dengan perusahaan.
Kegiatan market Intelligence tentunya dilakukan oleh orang-orang terlatih yang bisa melakukan penyamaran, sehingga objek yang dimintai informasi tidak merasakan jika sedang disatroni seorang market intelligence. Seorang market intelligence juga mengetahui sumber-sumber informasi dan memanfaatkan segala hal sebagai sumber informasi. Sambungan telepon hingga tong sampah pun bisa dimanfaatkan sebagai sumber informasi dalam kegiatan ini. Kendala yang krusial adalah kebutuhan SDM dalam melakukan aktivitas ini—sebab memang tidak ada sekolah khusus soal ini, kendala biaya, prototype program market intelligence itu sendiri, dan adanya anggapan departemen ini seolah masih kurang penting dibanding dengan departemen sales dan marketing. Meskipun kenyataan sebenarnya, market intelligence adalah bagian dari sales dan marketing. Menurut saya kegiatan market intelligence bagi perusahaan  sangat penting, sebab tanpa market intelligence perusahaan seolah-olah memasarkan produk di dalam kegelapan. Sudah banyak perusahaan mengalami kegagalan dalam memasarkan produk-produk barunya hanya karena kurang banyak menggali, mengetahui, dan menyentuh bagian paling mendasar, yaitu informasi tren produk dan perilaku konsumen, juga kegiatan yang dilakukan oleh para pesaingnya.

     Turbo marketing
Konsep turbo marketing ini diperkenalkan oleh Philip kotler lewat artikelnya dalam The journal of business strategy, bulan September / oktober 1991 dengan judul “turbo marketing through compression”. Konsep turbo marketing ini merupakan perkembangan terakhir dari gejala pemasaran yang menghendaki layanan tercepat buat konsumen. Kecepatan layanan merupakan tuntutan konsumen masa kini, sejalan dengan meningkatnya suasana globalisasi disegala bidang kehidupan dan dunia makin transparan, tidak ada lagi batas antara Negara-negara, waktu dari jam berjalan sangat cepat. Kecepatan merupakan kekhasan untuk zaman ini.Zaman ini adalah zaman serba cepat, maka dalam situasi ekonomi yang turbulen dan tak pasti sekalipun, butuh strategi, turbo marketing. Mengupas cara-cara memasarkan dan menanggapi keinginan pelanggan sehingga ia dekat dengan kita. Kecepatan merspons adalah kunci untuk menangguk hasil. Nilai-nilai turbo ini pantas diterapkan dalam kiprah apapun, termasuk dalam hidup dan bisnis. Apalagi di abad ini telah terlihat tanda-tanda yang mengarah ke strategi cepat. Menjadi keharusan bahwa lebih cepat daripada pesaing merupakan unsur penting dalam memproduksi, melayani, memasarkan, dan mengirim produk. Itulah Turbo Marketing.

 Mega marketing
  Konsep mega marketing muncul sebagai jawaban atas perkembangan situasi yg dihadapi. Konsep baru muncul karena konsep yg ada dirasakan kurang mampu dan kurang tepat untuk mengatasi dan menjawab tantangan yg timbul sebagai konsekuensi dari adanya perubahan. Selanjutnya adalah yg paling penting bagaimana penerapan agar bermanfaat penerapan yg dimaskud tentunya dikaitkan dengan situasi di Indonesia dewasa ini serta sejauh mana antisipasi terhadap perubahan menjelang abad 21. Mega marketing sebagai suatu konsep dikemukakan oleh Philip Kotler dari North Western University 14 Sept 1984. Selama ini para pemasar atau marketer biasanya hanya memperhatikan faktor3 ekonomis dan rasional dan mengabaikan untuk mempelajari masalah2 polotik dalam aktivitasnya karena secara logis seseorang yg mempelajari manajemen pemasaran tidak menganggap perlu mempelajarai ilmu politik padahal tidak sedikit keberhasilan/kegagalan pemasaran suatu periode sangat dipengaruhi oleh factor politik. Karena konsep pemasaran tradisionail terlalu terbatas pemanfaatannya. Dan terlihat sudah tidak dapat lagi diterapkan sebagai konsep yg tepat pada sebagian perusahaan dari berbagai industry.

Sabtu, 26 November 2016

Siklus Pembuatan Produk,Strategi pemasaran,dan Pengembangan



  A. SIKLUS HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)


Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya. 
Siklus hidup suatu produk yang terdiri dari 4 tahapan,
 yaitu : introduce, growth, maturity dan decline
.
   1) Tahap Introduce aLias Perkenalan
Pada tahap introduce ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen yang tahu sehingga dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara kepada target pasar dengan berbagai cara
.
   2) Tahap Growth aLias Pertumbuhan
Ketika berada pada tahap growth ini, konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan produksi dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi dengan promosi yang kuat. Hal ini akan menyebabkan semakin banyak penjual dan distributor yang turut terlibat dengan tujuan untuk mengambil keuntungan dari meningkatnya permintaan pasar terhadap produk perusahaan tersebut.
  
   3) Tahap Maturity aLias Kedewasaan
Di tahap maturity ini produk perusahaan mengalami titik jenuh hal tersebut ditandai dengan tidak terjadi penambahan konsumen yang ada sehingga angka penjualan tetap di titik tertentu. Jika produk sudah mencapai tahap ini, dan perusahaan tidak segera melakukan strategi untuk menarik perhatian konsumen dan para pedagang. Hal ini akan mengakibatkan keuntungan yang diperoleh semakin menurun serta penjualan yang cenderung turun.
   
   4) Tahap DecLine aLias Penurunan
Pada tahap decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk beralih ke produk lain karena produk tersebut sudah tidak memenuhi kebutuhan konsumen atau ada produk lain yang lebih bagus baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini akan mengakibatkan jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati.

B.  Keterkaitan Siklus Hidup Produk Dengan Strategi Pemasaran
Kurva penjualan untuk masing-masing produk akan bervariasi tergantung tahapan yang dicapai dalam siklus kehidupannya. Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume. Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi yaitu :
1.      Tahap Pengenalan – (Introduction)
Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk membangun kesadaran akan produk secara meluas dan mendorong konsumen untuk mencoba. Atau dengan kata lain adalah menciptakan primary demand (permintaan untuk produk baru). Untuk kepentingan ini produk biasanya didesain dengan model yang terbatas guna menghindari terjadinya kebingungan pada calon pembeli dan memudahkan mereka mengenal ciri produk dengan cepat. Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan promosi. Strategi ini ada empat bentuk, yaitu :
1)      Strategi Peluncuran Cepat (Rapid Skimming Strategy)
2)      Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming Strategy)
3)      Strategi Penetras Cepat (Rapid Penetration Strategy)
4)      Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy)
2.      Tahap Pertumbuhan – (Growth)
Bila suatu produk telah melewati tahap perkenalan dengan baik, maka selanjutnya akan memasuki tahap pertumbuhan. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu rapid growth dan slow growth.
·         Pertumbuhan Cepat (Rapid Growth)
·         Pertumbuhan Lambat (Slow Growth)

3.      Tahap Kedewasaan – (Maturity)
Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan pada tahap kedewasaan yaitu :
1)      Strategi Bertahan (Defensive Strategy)
2)      Strategi Menyerang (Offensive Strategy)

4.      Tahap Penurunan – (Decline)
Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan.

    C. Pengembangan Produk
Pada umumnya pengembangan produk mempunyai hubungan erat dengan inovasi dan perkembangan teknologi. didalam pelaksanaan pengembangan produk setiap perusahbn harus memperhatikan:
~ produk yang dibuat harus memuaskan konsumen
~ produk yang dibuat harus sesuai dengan fungsinya
~ strategi produk harus dirancang para ahli
~ gaya manajemen harus efektif

Dalam pelaksanaan pengembangan produk harus mempertimbangkan:
~ manfaatnya
~ permintaan pasar
~ potensi perusahaan
~ kemampuan distribusi
~ kekuatan persaingan
~ kenaikan harga produk
~ desain produk serta mutunya.
proses pengembangan ini sangat penting sekali bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan. sfangkan berhasil atau tidak per  kembangan soduk tergantung keberuntungan, keahlian, penafsiran informasi. begitu juga dengan penanganan produ tergantung jumlah pembeli potensial, kebutuhan, daya beli dan selera.

Perusahaan yang akan mengembangkan produk dipengaruhi :
faktor intern:
~ adanya kelebihan kapasitas produksi
~ adanya hasil sampingan yang dapat dibuat
~ adanya usah menhunakan bahan baku yang sudah ada.

faktor eksteren:
~ adanya persaingan
~ adanya menaikan prestise
~ adanya kemunduran permintaan produk.


Tahap-tahap pengembangan produk.
~ tahapan penyaringan, 
~ tahapan analisis bisnis, ini ditinjau dari sudut bisnis seberapa jauh kemampuan meniasilkan laba
~ tahapan pengembangan, semua ide dianalisis kembali untuk dikembangkan
~ tahapan pengujuan, kelanjutan dari pengembangan ide
~ tahapkomersil ini merupakan tahap akhir dari pengembangan produk yaitu penjualan.

Sasaran pengembangan produk:
* program modifikasi: merancang ulang kembali manfaat produk
* program perluasan produk: ini ditetapkan untuk menjaring pelanggan pesaing.
* program komplemente,
* program diversifikasi:        
suatu kebijakan menambahkan soduk baru untuk melayani pasar yang baru

Langkah dan kebijakan pengembangan produk:
~ mengarahkan bimbingan industri
~ mendorong golongan ekonomi lemah berpartisipasi
~ penyecran lokasi sektor produk
~ penembangan produk lanjutan.