Jumat, 28 Oktober 2016

Model BCG





Apa itu Model BCG? Model BCG dikenal sebagai alat manajemen  portofolio yang digunakan dalam teori siklus  produk (product life cycle). Model BCG sering digunakan untuk memprioritaskan produk mana dalam bauran produk perusahaan yang mendapatkan lebih banyak dana dan perhatian.Model BCG didasarkan pada klasifikasi  produk (dan secara implisit juga unit bisnis  perusahaan) dalam empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar (market  growth) dan pangsa pasar relatif (relative market share) terhadap pesaing terbesar (highest competitor). Kerangka kerja ini mengategorikan produk dalam portofolio sebuah perusahaan sebagai bintang, sapi perah, anjing, atau tanda tanya sesuai dengan tingkat pertumbuhan,  pangsa pasar, dan arus kas positif atau negatif. Dengan menggunakan arus kas positif,  perusahaan dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan



+ Bintang (star), jika usaha di kategori tanda tanya berhasil, maka usaha tersebut akan menjadi kategori bintang. Kategori ini adalah pemimpin pasar yang berada dalam pasar yang tumbuh dengan cepat. Tapi bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan antisipasi para pesaingnya
Produk – produk kami yang termasuk dalam kuadran bintang ini antara lain :
My broadband termasuk di dalam nya SPEEDY dan SPEEDY HOTSPOT
Produk – produk ini terus dikembangkan oleh perusahaan kami. Meskipun telah lama beredar tetapi kami terus melakukan inovasi. Produk ini mampu tersebar diseluruh area dan mampu mengambil pangsa pasar jaringan di Indonesia. Keberhasilan ini tidak lepas dari iklan mereka yang tinggi di televisi dan penawaran kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau.

+ Sapi perah (cashcow), kategori ini terjadi bilamana pertumbuhan pasar tahunan menurun. Sang bintang bisa saja menjadi sapi perahan jika masih masih memiliki pangsa pasar relatif besar sehingga masih menghasilkan banyak kas. Biasanya perusahaan kategori ini digunakan untuk membiayai jenis usaha untuk kategori lainnya.
Produk – produk kami yang termasuk dalam kuadran CashCow ini antara lain :
My mobile termasuk di dalam nya adalah TELKOMSEL
Karena produk tersebut merupakan market leader, dilihat dari jumlah pangsa pasar TELKOMSEL di indonesia. Telkomsel merupakan penyedia layanan telekominukasiseluler pertama kali dan terbesar dengan berbagai layanan yang disediakan. Selama 17 tahun TELKOMSEL mengadakan pembaharuan dan peningkatan kualitas baik dari segi jaringan dan teknologinya.

+ Tanda tanya (asking), unit usaha yang bergerak dalam pasar dengan pertumbuhan tinggi, namun pangsa pasar relatif rendah. Pada bagian ini perusahaan harus bekerja keras untuk menentukan apakah akan tetap mempertahankan usaha ini.
Produk – produk kami yang termasuk dalam kuadran ini antara lain :
My TV termasuk di dalam nya adalah USETV dan YESTV
Telkom mempunyai perencanaan untuk memperkuat produk My TV ke dalam STARS (BCG Matrix) , YESTV mempertahankan pangsa pasar dengan tetap menetapkan tarif langganan yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan kompetitornya, seperti Indovision. USETV menjadi pelopor model TV Streaming. Dalam beberapa periode, Telkom merencanakan mengembangkan UseTV untuk ke depannya karena adanya perkembangan teknologi dari masa ke masa dan dimulainya era TV Streaming.

+ Anjing (dog), pada kategori ini perusahaan berada dalam pangsa pasar yang rendah dan pertumbuhan pasar yang lambat. Perusahaan bisa saja menghasilkan laba yang rendah atau bahkan mungkin mengalami kerugian.
produk – produk kami yang termasuk dalam kuadran dog ini antara lain :
My phone termasuk di dalam nya adalah SLI, SLJJ, Special service, inmarsat group, telkom global.
Layanan tersebut dahulu pernah terkenal dan menjadi star dalam bisnis telekomunikasi, akan tetapi karena persaingan tinggi yang disebabkan banyaknya pesaing baru yang sekarang muncul dengan merk, harga dan penggunaan teknologi yang semakin canggih ( semakin mudah meng-akses dengan banyak cara ), maka layanan tersebut sekarang jarang di gunakan. Layanan tersebut masih berjalan akan tetapi hanya terdapat pada tempat – tempat tertentu sepeti pada layanan fax. Dapat dilihat pula banyaknya wartel yang tutup dan beralih ke teknologi yang lebih canggih.
·   
     KESIMPULAN
Dari faktor-faktor yang digunakan dalam analisis BCG Matrix, kami melihat pemetaan yang telah dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sesuai dengan pertimbangan yang telah dilakukan, yaitu dengan pertumbuhan pasar serta pangsa pasar. Dalam hal ini, PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. tidak melakukan pemberhentian produk yang berada dalam posisi Dog tetapi lebih berkonsentrasi pada pengembangan dan inovasi produk yang dimiliki. Produk yang berada di posisi Dog , yaitu SLI,SLJJ tetap berpenghasilan tetapi tidak memberikan keuntungan yang maksimal. Dalam keadaan seperti ini, produk yang ada dipertahankan supaya tidak hilang dari pasar.

1 komentar: