· Pasar Persaingan Sempurna dan Tidak
Sempurna
Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika
terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka
dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa yang dijual di pasar
adalah homogen; terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; setiap produsen
maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen
maupun konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan pasar
meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya;
tidak ada biaya atau manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang
dijual di pasar. Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna bersifat “penerima harga” (price taker). Kurva
permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
merupakan sebuah garis horizontal pada tingkat harga yang berlaku di pasar. Kuantitas output ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan
memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR = MC.
Dalam jangka waktu yang sangat pendek,
kurva penawaran pasar berbentuk garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh
permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga dapat naik, tetap atau turun
tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang bersangkutan dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pasar persaingan tidak sempurna adalah
pasar atau industri yang terdiri dari produsen-produsen yang mempunyai kekuatan
pasar atau mampu mengendalikan harga output di pasar. Terdapat
tiga model umum di pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar monopoli, pasar
persaingan monopolistik dan oligopoli.
Pasar monopoli merupakan industri yang
terdiri dari satu perusahaan di mana terdapat hambatan bagi
perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar. Beberapa hambatan masuk berupa
waralaba pemerintah, paten, skala ekonomi dan keunggulan biaya lain,
kepemilikan atas faktor produksi yang langka.
Persaingan monopolistik merupakan industri yang memiliki banyak
produsen di mana perusahaan pesaing bebas memasuki industri dan
perusahaan-perusahaan mendiferensiasikan produk mereka. Diferensiasi produk
dimaksudkan untuk memenuhi keinginan konsumen, membangun reputasi atas produk
yang dihasilkan dan memberikan pelayanan yang baik.
Oligopoli
adalah industri dengan sejumlah kecil perusahaan yang masing-masing cukup mampu
untuk mempengaruhi harga pasar dari output yang dihasilkannya. Selain memiliki
banyak bentuk dalam pasar oligopoli terdapat juga empat model yang umum dikenal
yaitu model kolusi, model Cournot, model kurva permintaan yang patah dan model
kepemimpinan harga.
Diskriminasi harga merupakan penetapan
harga yang berbeda untuk pembeli barang yang sama atau penetapan harga di mana
perbandingan antara harga dan biaya marjinal berbeda di antara para pembeli.
Diskriminasi harga dibedakan menjadi tiga yaitu diskriminasi harga derajat
ketiga, diskriminasi harga derajat kedua dan diskriminasi harga derajat
pertama.
· Harga Pasar (Harga Keseimbangan)
a a)
Pengertian harga
Harga
keseimbangan adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas
kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Dalam
kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva
penawaran yang disebut equilibrium price.
b b)
Macam-macam harga
1) Harga jual, yaitu harga yang ditetapkan
berdasarkan pertimbangan harga pokok dengan laba yang diinginkan.
2) Harga pokok,
yaitu harga keseluruhan biaya produksi yang dipergunakan untuk memproduksi
suatu barang dengan ditambah biaya lain-lain.
3) Harga
objektif/harga pasar, yaitu harga yang telah disepakati antara penjual dan
pembeli di dalam pasar.
4) Harga subjektif,
yaitu tafsiran harga barang oleh perorangan terhadap barang yang akan dibeli.
5) Harga minimum,
yaitu harga yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi para
produsen/petani penghasil.
6) Harga maksimum,
yaitu harga yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi konsumen/pembeli.
c c)
Proses terbentuknya harga pasar
Harga pasar adalah harga yang terbentuk melalui proses
interaksi antara penjual dan pembeli melalui proses tawar-menawar. Dan proses
tawar-menawar dapat terjadi:
1) Apabila harga terlalu tinggi, jumlah yang
diminta akan rendah, sedangkan jumlah yang ditawarkan akan tinggi. Akibatnya
muncul dorongan untuk menurunkan harga.
2) Apabila harga terlalu rendah, jumlah yang
diminta akan tinggi, sedangkan jumlah yang ditawarkan akan rendah. Akibatnya
muncul dorongan untuk menaikkan harga.
Kedua proses di atas (kekuatan permintaan dan penawaran)
akan berlangsung terus sampai diperoleh tingkat harga di mana jumlah barang
yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Harga tersebut
dinamakan harga keseimbangan (equilibrium price).
Untuk memahami
harga keseimbangan lewat tabel dan kurva berikut:
Harga buah
apel/kg
|
Jumlah yang
diminta
|
Jumlah yang
ditawarkan
|
Rp 1.500,00
|
4.000
|
1.000
|
Rp 3.500,00
|
3.500
|
1.500
|
Rp 5.500,00
|
3.000
|
2.000
|
Rp 7.500,00
|
2.500
|
2.500
|
Rp 9.500,00
|
2.000
|
3.000
|
Rp 11.500,00
|
1.500
|
3.500
|
Rp 13.500,00
|
1.000
|
4.000
|
Dari tabel di
atas dapat dibuat kurva keseimbangan harga
sebagai berikut:
Keterangan:
1) Harga
keseimbangan terjadi pada harga Rp 7.500,00. Pada harga tersebut jumlah buah
apel yang diminta = ditawar yaitu sebesar 2.500 buah apel. Angka 2.500
merupakan jumlah keseimbangan.
2) Bila harga di atas
harga keseimbangan, misalnya Rp 9.500,00 penjual menawarkan apel sebanyak 3.000
buah, sedang pembeli hanya meminta sebanyak 2.000 buah. Hal ini terjadi
kelebihan penawaran sebesar 1.000 buah. Kelebihan penawaran ini disebut dengan
excess supply.
3) Bila harga
berada di bawah harga keseimbangan, misalnya Rp 5.500,00 maka jumlah apel yang
diminta sebesar 3.000 buah. Akan tetapi penjual hanya menawarkan bukunya
sebanyak 2.000 buah. Keadaan ini terjadi kelebihan permintaan sebesar 1.000
buah. Kelebihan permintaan ini disebut excess demand atau shortage.
d d)
Peranan harga pasar dalam perekonomian
1) Menunjukkan
perubahan kebutuhan masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka
harga akan meningkat.
2) Menggerakkan
pengusaha untuk bereaksi terhadap perubahan permintaan. Jika harga suatu barang
dan jasa meningkat, pengusaha akan bergerak untuk mengetahui pola konsumsi
masyarakat terhadap barang dan jasa yang bersangkutan.
3) Mempengaruhi
jenis dan jumlah faktor produksi yang harus disediakan. Faktor produksi seperti
modal dan tenaga kerja akan banyak digunakan untuk bidang usaha yang
menghasilkan barang dan jasa berharga tinggi atau yang menghasilkan laba besar.
4) Membantu
menentukan penawaran. Berdasarkan besarnya kenaikan harga dapat diperkirakan
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.